Dorong Pembentukan KIM di Daerah, Diskominfosantik Kalteng Melihat Secara Dekat Aktivitas Pengrajin Anyaman Rotan di Desa Gohong Kabupaten Pulang Pisau

Foto bersama usai melaksanakan sosialisasi KIM di Uwei Pambelum

Kontenkalteng - Pulang Pisau - Sebanyak 7 (Tujuh) kelompok atau tim yang tergabung dalam sentra kerajinan rotan di Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau mengikuti Diseminasi sekaligus edukasi & publikasi informasi Kemitraan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang digelar Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah (Diskominfosantik Prov. Kalteng) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kabupaten Pulang Pisau, Senin (6/4/2024).

Baca juga: Menikmati Cantiknya Kreasi Tas Anyaman Rotan Dari ‘Jawet Itah’

Sosialisasi yang diselenggarakan di Sentra Kerajinan Rotan di Desa Gohong tersebut dihadiri oleh Sekretaris Diskominfosantik Prov. Kalteng Tuty Sulisytowati, sejumlah Pranata Humas Dinas Diskominfosantik Prov. Kalteng diantaranya Ferawati, Suliwati dan Elyanie. Hadir juga Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik, Diskominfostandi Kabupaten Pulang Pisau Hidayat Briyantara beserta jajaran, unsur Perangkat Desa Gohong serta seluruh Kelompok Masyarakat Desa Gohong.

Diseminasi KIM pertama digelar pada Kelompok Pengrajin Rotan “Uwei Pambelum” Jl. Lintas Kalimantan Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau. Saat berbincang dengan owner Pengrajin Rotan “Uwei Pambelum” Tuty, didapatkan informasi bahwa “Uwei Pambelum” miliknya sudah terdaftar masuk KIM dan juga pernah mengikuti kegiatan berupa pelatihan yang digelar oleh Diskominfosantik Prov. Kalteng beberapa waktu lalu.

Disampaikan Tuty bahwa “Uwei Pambelum” sudah berdiri sejak 2015 lalu. Pemasaran produk dilakukan melalui Aplikasi (WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Shopee). Ia mengaku terdapat beberapa kendala untuk pengiriman ke luar Negeri.

“Kita pernah mengirim produk ke Malaysia namun pengiriman juga harus difasilitasi Bank Indonesia sampai ke Jakarta karena dari Desa Gohong tidak ada alat pemindainya”, tutur Tuty.

Pada kesempatan tersebut, ia berharap dengan adanya kunjungan dari Diskominfosantik Prov. Kalteng dan Diskominfostandi Kabupaten Pulang Pisau dapat digelar pelatihan-pelatihan untuk peningkatan SDM karena selama ini khusus untuk produk anyaman rotan yang di mix dengan kulit masih menggunakan jasa dari luar sehingga harga jual menjadi tinggi.

Lebih lanjut Tuty menjelaskan, produk di “Uwei Pambelum” setiap harinya bisa laku terjual mulai 5 pcs sampai dengan 10 pcs perhari, bahkan bisa mencapai ratusan jika ada event besar yang digelar oleh Pemerintah. Sebagai informasi, kisaran harga per pcs untuk produk seperti aksesoris gelang tangan dan kalung dijual dengan harga Rp. 15.000, untuk tas rotan dijual dengan harga mulai dari Rp.300.000 sampai Rp.1.000.000, Lawung mulai harga Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000, Tikar mulai harga Rp. 300.000 sampai Rp. 1500.000 tergantung ukuran dan sepatu atau sendal mulai harga Rp. 300.000 sampai Rp. 350.000. (Sur/OR1)