Optimis Harga TBS di Kalteng Naik Karena Permintaan di Luar Negeri Tinggi  

Dr. Ir Rawing Rambang, MP (OR2)

Saat ini para petani kelapa sawit di Kalteng masih harus bersabar karena harga jual Tandan Buah Segar (TBS) yang sempat menyentuh Rp 1.824 per kilogram diperkirakan masih akan bergerak naik seiring dengan peningkatan permintaan konsumsi di luar negeri.

Baca juga: Petani Sawit Siap-Siap Gigit Jari, Harga TBS Diperkirakan Akan Anjlok

“Banyak negara di kawasan Timur Tengah menjadi salah satu daerah yang konsumsi produk olahan kelapa sawitnya saat ini meningkat,” kata Dr. Ir Rawing Rambang, MP, pengamat perkebunan yang juga sebagai Ketua Lembaga Minyak Pambelum, Selasa (21/6/2022).

Dijelaskan mantan Kepala Dinas Perkebunan Kalteng itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, harga jual TBS kelapa sawit pada Juni kembali turun Rp 35,56 per kg dari Rp 1.859,7 per kg pada Mei menjadi Rp 1.824,14 per kg.

“Penurunan  dipicu masih lesunya perdagangan Crude Palm Oil (CPO) dunia dalam dua bulan terakhir. Akibatnya, harga jual CPO ikut merosot padahal produksi dan ketersediaan bahan baku di pasar lokal terus bertambah,” ujarnya.

Rawing menegaskan, sawit itukan pada prinsipnya pasti naik karena kebutuhan primer. Sekarang justru bagaimana mencari solusi terbaik.

“Saya yakin dua sampai tiga bulan harga akan naik lagi. Seperti satu minggu lalu harga sudah naik Rp2.310 di daerah Kecamatan Manuhing," terangnya. (OR2)