Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra.

Kontenkalteng - Palangka Raya - Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra menilai, pemberian pendidikan yang unggul dapat menguatkan sumber daya manusia (SDM) di daerah ini.

Baca juga: Sri Neni Trianawati Dorong Pemda Optimalkan Pendidikan di Kalteng

"Sebab, SDM yang berkualitas dianggap mampu menghadapi tantangan dan peluang di era globalisasi saat ini," katanya, Minggu, 5 Mei 2024.

Dia menyarankan, agar Pemerintah Kota Palangka Raya dapat mengembangkan program-program untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap positif masyarakat melalui pelatihan, bimbingan, konseling dan pemberdayaan.

Sebab dia menilai, Pemerintah Kota Palangka Raya harus mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan perkembangan dan kemajuan zaman.

"Generasi milenial harus dibekali dengan keterampilan yang relevan, seperti keahlian di bidang digital, lingkungan maupun kesehatan,” ucapnya.

Penguatan SDM ini bukan hanya sebagai respons terhadap perubahan teknologi, tetapi juga sebagai pondasi kokoh untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing, inovatif, dan berkontribusi positif dalam skenario global yang semakin kompleks.

Adapun tantangan revolusi industri 4.0 dan dampak perubahan iklim menggarisbawahi urgensi persiapan SDM yang mampu beradaptasi dengan dinamika zaman.

"Dengan memprioritaskan pembekalan keterampilan yang relevan, terutama dalam ranah digital, lingkungan, dan kesehatan, masyarakat Kota Palangka Raya dapat memanfaatkan peluang globalisasi secara optimal," ujarnya.

Untuk itu, dalam era globalisasi yang terus berkembang, perlunya dorongan peningkatan sumber daya manusia menjadi semakin harus diprioritaskan.

Memperkaya pengetahuan dan keterampilan individu adalah kunci untuk menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang terbentang di panggung global.

"Penguatan SDM tidak hanya memberdayakan individu untuk bersaing secara global, tetapi juga menciptakan pondasi yang kokoh untuk berkolaborasi dan bersinergi di tengah kompleksitas era globalisasi," pungkasnya. (Sur/OR1)