Libur Akhir Tahun Tambah Seru Naik Kereta Wisata Masa Kini, Ada yang Terinspirasi Suku Dayak

Ilustrasi (web)

kontenkalteng.com, Palangka Raya-Gak berasa libur akhir tahun 2023 tinggal dua pekan lagi. Kalian bosan dengan liburan yang itu-itu saja? seperti wisata kepantai atau mengunjungi destinasi wisata alam yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Bali, Jawa atau Kalimantan. Cobalah  sesekali bikin jadwal libur anti mainstream, salah satunya dengan dengan menjajal sejumlah kereta wisata yang kini semakin ciamik, bersih dan menyenangkan.

Baca juga: 6 Desa Wisata di Kalimantan Ini Wajib Dikunjungi, Ada yang dekat Kalteng

inovasi yang terus dilakukan di sektor perkeretaapian Indonesia, seperti dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, tak hanya dari segi kecepatan dan pelayanannya saja, tapi pengalaman yang ditawarkan saat memilih kereta api sebagai moda transportasi darat saat bepergian atau berlibur ke luar kota.

1. Menikmati Perjalanan dengan Panoramic Train

Panoramic Train atau Kereta Panoramic Berbeda dengan Whoosh (kereta api cepat milik Indonesia. Pada Panoramic Train memiliki kaca lebar di kedua sisi yang dirancang khusus bagi penumpang untuk menikmati panorama sepanjang perjalanan.

Tidak perlu takut kepanasan, karena Panoramic Train sudah didesain khusus tahan panas, kuat, dan aman.

Kereta Panoramic punya atap kaca memanjang yang bisa dibuka tutup secara otomatis. Sehingga, memberikan kesan naik kereta yang berbeda. Untuk saat ini, Panoramic Train gabung di rangkaian kereta api Argo Parahyangan, Argo Wilis, Turangga dengan tujuan Jakarta-Bandung (PP) dan Surabaya-Bandung (PP).

Sejumlah destinasi yang akan dijangkau dengan  dengan Panoramic Train, tentu ada sangat banyak pilihannya. Mulai dari Kawasan Braga (Bandung), Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Bandung), Forest Walk Babakan Siliwangi (Bandung), Hutan Bambu Keputih (Surabaya), hingga Mangrove Wonorejo Tourism (Surabaya).

IKereta api cepat "Whoosh"

2. Melaju dengan 'Whoosh', Kereta Cepat Pertama di Indonesia


Kereta api terbaru yang sukses menarik perhatian wisatawan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau lebih dikenal dengan nama “Whoosh” (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat).

Disebut sebagai Kereta Cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, Whoosh dapat melaju dengan kecepatan 350 km/jam. Artinya, Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam 30-45 menit saja!

Kereta ini juga akan melewati destinasi-destinasi wisata, yang tidak jauh dari stasiun pemberhentian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Salah satunya Stone Garden Citatah, yakni tempat wisata yang hanya berjarak 30 menit dari Stasiun Padalarang. Di sini, Sobat Parekraf bisa healing sambil menikmati panorama alam eksotis dari bebatuan, bukit kapur berwarna putih, serta pepohonan dan ilalang hijau indah.

3. Pengalaman Eksklusif Naik Kereta Suite Class

Kalau ingin merasakan pengalaman naik kereta yang lebih mewah, Sobat Parekraf bisa mencoba Suite Class Compartment. Jauh lebih eksklusif, karena Suite Class Compartment hanya memiliki 16 ruang pribadi yang bisa memberikan privasi dan kenyamanan bagi penumpangnya.

Daya tarik dari kereta Suite Class Compartment adalah adanya pintu geser otomatis, kursi yang bisa direbahkan hingga 180 derajat dan diputar sesuai arah perjalanan kereta, hingga penghangat dan fitur pijat di setiap kursi yang dipilih.

Guna menciptakan suasana nyaman, Suite Class Compartment didominasi warna cokelat keemasan dan pencahayaan hangat, serta hiasan yang terinspirasi suku Dayak. Untuk saat ini kereta Suite Class Compartment hanya ada di KA Bima dan KA Argo Semeru dengan rute Gambir-Surabaya Gubeng (PP).

4. Menjelajah Kota Solo dengan “Jaladara”

Jaladara atau Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta uap bersejarah yang masih beroperasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Bukan kursi empuk layaknya kereta modern, tempat duduk di kereta Jaladara terbuat dari kayu dengan posisi saling berhadapan.

Kereta yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar ini melaju di atas rel yang berada di tengah Kota Solo, atau tepatnya di Jalan Slamet Riyadi. Selama 3,5 jam perjalanan.

Kereta Jaladara berhenti di Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, Sriwedari, Museum Batik Danar Hadi, Kampung Batik Kauman, Gladag, dan terakhir adalah Stasiun Solo Kota. (OR1)