Pemkab Kotim Anggarkan Dua Mesin Pemilah Sampah Tahun Depan

Bupati Kotim Halikinnor meninjau depo sampah di Jalan Pelita, belum lama ini.

kontenkalteng.com, Sampit- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, telah menganggarkan untuk pembelian dua mesin Pemilah sampah tahun depan. Ini dikarenakan sampah terus menumpuk di depo sampah hingga menjadi keluhan masyarakat.

Baca juga: 8 Depo Sampah di Sampit Hasilkan 150 Ton Sampah Dalam Sehari

"Tahun depan setidaknya kita memerlukan dua mesin pemilah sampah. Ini sudah saya sampaikan kepada Kabid yang membidangi untuk menganggarkan, " kata Bupati Kotim Halikinnor, belum lama ini. 

Dirinya menilai mesin pemilah ini sangat diperlukan, karena produksi sampah di Kabupaten Kotim khususnya Kota Sampit terbilang tinggi. Karena itu, sejumlah depo yang ada di wilayah tersebut selalu dipenuhi sampah, seperti depo sampah yang berada di samping SMPN 3 Sampit Jalan Cristopel Mihing, Kelurahan Baamang Tengah dan depo sampah di Jalan Pelita, Kelurahan Mentawa Baru Hilir. 

"Kadang kalau sampah menumpuk itu menimbulkan bau tidak sedap dikahwatirkan mengganggu lingkungan sekitar. Makanya harus kita tangani segera. Kita pesan dua, itu untuk yang urgent. Jadi nanti satu kita  taruh di depo Sampah samping SMPN 3 dan satunya lagi yang ada di Jalan Pelita, " ucapnya. 

Ditambahkan, jika sampah tidak dikelola dengan benar hanya mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA), maka seberapapun luas lahan TPA tidak akan cukup menampung sampah rumah tangga. 

Disampaikan, dengan adanya mesin pemilah sampah itu, dua depo sampah itu tidak lagi membuang sampah ke TPA yang ada Jalan Jenderal Sudirman Km 14 melainkan hanya debu. Karena sampah akan langsung dilakukan pembakaran di depo tersebut menggunakan mesin itu. 

" Alat itu dikisaran Rp1, 5 miliar harga satu mesinnya. Jadi kalau ada alat itu tidak lagi membuang sampah di TPA. Semakin hari semakin banyak sampah rumah tangga di Kotim ini. Kalau semua dibuang ke TPA bisa penuh juga di sana nanti.  Sehingga lebih baik kita anggarkan, paling tidak tahun depan sudah ada dua. Minimal itu bisa mengurangi sampah kita, " ucapnya. 

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer menyebut produksi  sampah domestik atau rumah tangga yang dihasilkan warga mencapai 276 meter   kubik (m³) per harinya. Hal ini dikarenakan terus bertambahnya jumlah penduduk di Kotim khususnya Kota Sampit.  

 Melihat produksi sampah itu, lahan yang diperlukan untuk menampung sampah domestik per harinya seluas 46 m². Sehingga sampah harus dikelola dengan baik, jika tidak  akan memerlukan lahan TPA yang sangat luas. (DV-OR1)