Asisten Setda Kalteng Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi di Daerah

Asisten Ekbang Setda Prov. Kalteng Leonard S. Ampung menghadiri rakor pengendalian inflasi di daerah

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalteng Leonard S. Ampung mewakili Gubernur Kalteng menghadiri rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi di daerah, di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Sekda Kalteng Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 Bersama Mendagri

Rakor dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual didampingi Kepala BPS RI Margo YuwonoKepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo Adi, serta mewakili Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra.

Tito mengatakan bahwa inflasi merupakan salah satu isu global dan menjadi perhatian seluruh dunia, baik karena dampaknya, sisa dampak Covid-19, dan juga karena perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan gangguan terhadap rantai pasok energi dunia dan rantai pasok pangan dunia yang berimbas kepada situasi ekonomi dunia serta keadaan keuangan dunia.

“Banyak negara yang mengalami inflasi cukup tinggi. Inflasi ini artinya kenaikan harga barang dan jasa yang membuat biaya hidup rakyat menjadi tinggi,” ucap Tito.

Tito berharap para TNI, Kejaksaan, dan Kepolisian bisa memberikan arahan kepada jajarannya agar bisa satu perahu mengutamakan pendampingan Kepala Daerah agar tidak ragu untuk menggunakan instrumen keuangan yang ada terutama APBD, disamping mengaktifkan Satgas Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) masing-masing.

“Karena inflasi angka nasional merupakan penjumlahan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh semua daerah, jadi provinsi, kabupaten dan kota harus bergerak semua. Kalau daerah bisa mengendalikan inflasi daerah masing-masing maka secara nasional akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPS RI Margo menyatakan bahwa mengelola makro ini penting, disamping menjaga pasokan agar berbagai permintaan atas komoditas barang dan jasa bisa dipenuhi dan tidak terjadi kenaikan harga. “Kebijakan makro ini penting supaya bagaimana harga bisa dikendalikan, dan juga pertumbuhan ekonomi bisa terjaga pemulihannya,” kata Margo.(Sur - OR1)