Puncak Arus Balik di Kalteng, 118 Orang Pemudik Tiba di Pelabuhan Bahaur

Puncak Arus balik Kalteng di Pelabuhan Bahaur (dok. Diskominfosantik Kalteng)

Puncak arus balik di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terlihat pada jumlah pemudik yang datang ke Pelabuhan Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau. Pemudik yang datang berasal dari Lamongan Jawa Timur yang menggunakan KMP Drajat Paciran dan terdapat 118 pemudik yang datang, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: DPRD Provinsi Kalteng Lakukan Pemantauan Arus Mudik

Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy menuturkan angka tersebut bisa saja bertambah mengingat masih banyak warga Kalteng yang melaksanakan mudik menggunakan kendaraan pribadi.

“Banyak masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran di tahun ini, karena selama 2 tahun pemerintah melarang adanya mudik lebaran akibat tingginya kasus covid-19”, ujarnya.

Berdasarkan data yang tercatat pada H-7 lebaran di 3 Terminal di Kalteng, yaitu W.A. Gara, Terminal Natai Suka Pangkalan Bun dan Terminal Sanggu Buntok, terdapat 7.766 orang kedatangan dan 8.330 orang keberangkatan. Sedangkan pada 3 Pelabuhan, yaitu Panglima Utar Kumai, Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Bahaur, terdapat 2.236 orang kedatangan dan 13.459 orang keberangkatan.

Sementara itu, puncak arus mudik jalur udara sebanyak 10.763 orang kedatangan dan 21.663 orang keberangkatan yang memadati 3 Bandara se-Kalteng. Dengan Persentase sebesar 52,35% pada Bandara Tjilik Riwut, 36,81% pada Bandara Iskandar, dan 10,73% pada Bandara H. Asan Sampit.

"Selain itu, posko juga dilaksanakan di perbatasan Provinsi Kalimantan Tengah dengan Provinsi lain, yaitu pada Perbatasan Kalteng-Kalsel (Anjir Serapat), dan Perbatasan Kalteng-Kalsel (Pasar Pana). Hingga saat ini, seluruh stakeholder terkait masih melaksanakan pengamanan sejumlah posko vital untuk mengatasi padatnya arus balik di Kalteng," tutur Yulindra Dedy.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau, Supriyadi membenarkan bahwa KMP Drajat Paciran tidak hanya mengangkut orang saja, melainkan juga 12 unit sepeda motor, 8 unit mobil (R4) dan 1 unit Fuso.

"Dan tidak ditemukan adanya barang bawaan penumpang yang berbahaya, serta kendaraan yang tidak mempunyai surat-surat dan identitas penumpang yang mencurigakan," tambahnya.(OR1)