Natal telah Tiba, Ini 6 Tradisi Perayaannya yang Penuh Makna di Indonesia

Ilustrasi (laman kemenparekraf/Shutterstock/Yustika Muharastri)

kontenkalteng.com, Palangka Raya-Tidak terasa, sepekan lagi akan masyarakat akan menyambut perayaan Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember.

Baca juga: Libur Telah Tiba, Ini 7 Lokasi Wisata Religi Bagi Umat Kristiani di Indonesia

Tak sekadar menghias pohon Natal dengan berbagai ornamen, tapi tradisi perayaan Natal di berbagai daerah di Indonesia menjadi simbol kebersamaan.

Tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun secara zaman nenek moyang itu seperti dilansir laman resmi Kemenparekraf, perayaan ini kental dengan budaya asli dan menyimpan banyak makna mendalam.

Ini  6 tradisi Natal di Indonesia yang terkenal unik dan penuh makna:

1. Wayang Wahyu (Yogyakarta)

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga memiliki tradisi Natal yang tidak kalah unik dan menarik diikuti.  Tradisi ini dimeriahkan dengan pentas kesenian Wayang Wahyu, yaitu pertunjukan wayang kulit yang diangkat dari cerita-cerita di Alkitab.

Wayang Wahyu tak hanya pentas kesenian wayang “biasa”, tapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan wahyu atau firman Tuhan. Tradisi Wayang Wahyu pun menjadi sarana untuk menunjukkan akulturasi budaya dan simbol toleransi keberagaman.

2. Ngejot dan Penjor (Bali)

Di Bali ada satu tradisi yang terkenal, salah satunya adalah tradisi Natal yang dikenal dengan tradisi Ngejot dan Penjor.

Ngejot adalah tradisi Natal yang dilakukan dengan saling berbagi makanan. Uniknya, makanan yang disajikan disesuaikan dengan agama masing-masing setiap orang.

Sementara itu, Penjor adalah tradisi memasang bambu-bambu tinggi melengkung yang merupakan bentuk syukur terhadap anugerah Tuhan.

3. Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)

Masyarakat Batak Toba, Sumatera Utara juga punya tradisi perayaan Natal yang tidak kalah menarik, yaitu Marbinda dan Marhobas.

Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan menjelang Hari Raya Natal. Sedangkan, Marhobas adalah tradisi memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria.

Makna dari tradisi Natal Marhobas dan Marbinda tidak sekadar simbol kebersamaan dan pengingat persaudaraan antara masyarakat saja. Tapi, sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan.

4. Meriam Bambu (Flores)

Tradisi Natal yang dilakukan di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Meriam Bambu. Tradisi Meriam Bambu merupakan salah satu tradisi Natal di Indonesia yang sangat meriah, dan sudah dilakukan sejak 1980-an.

Dulunya, suara menggelegar dari meriam bambu dilakukan untuk memberikan kabar duka. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi Natal satu ini digunakan untuk mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

5. Kunci Taon (Sulawesi Utara)

Tradisi Natal yang banyak dijumpai di Kota Manado, Sulawesi Utara ini secara harfiah diartikan dengan “mengunci tahun”. Tradisi Natal di Manado ini resmi dimulai sejak memasuki bulan Desember.

Tradisi Natal Kunci Taon dimulai dengan serangkaian ibadah di gereja dan dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke makam kerabat.

Kebanyakan masyarakat Manado akan meletakkan lampu hias di atas makam saat berziarah.

Namun, puncak perayaan Natal baru akan berlangsung pada Minggu pertama di bulan Januari. Tradisi Kunci Taon ditutup dengan pawai keliling menggunakan kostum-kostum unik.

6. Rabo-Rabo (Jakarta)

Jakarta memiliki tradisi Natal yang terkenal unik dan masih dilestarikan sampai sekarang, yakni Rabo-Rabo.

Tradisi Rabo-Rabo bisa ditemukan di Kampung Tugu, Kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Kawasan ini disinggahi sekelompok pemeluk agama Kristen keturunan Portugis.

Dilakukan setiap menjelang Hari Natal, Rabo-Rabo diartikan sebagai “Ekor-Mengekor”, atau dalam bahasa Kreol Portugis adalah dilakukan dengan berkeliling area kampung dan mengunjungi rumah-rumah kerabat, sambil menyanyikan lagu keroncong.

Di puncak perayaan Rabo-Rabo akan dilakukan tradisi mandi-mandi, yaitu menggambar wajah satu sama lain dengan bedak putih.

Menurut kepercayaan, kegiatan tersebut menyimbolkan penebusan dosa dan pengampunan, serta untuk memulai dan menyambut Tahun Baru dalam keadaan bersih. (OR1)