Simak! Pentingnya Fotografer Memahami Lokasi Foto di Alam Terbuka

Ilustrasi (pixabay)

kontenkalteng.com, Palangka Raya-Kasus terbakaranya Gunung Bromo beberapa waktu lalu menjadi pelajaran bagi fotografer saat mengambil gambar dialam terbuka.

Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Don Hasman: Fotografer Pengelana Lintas Zaman

Jangan sampai, akibat kelalaian pribadi, justru merusak ekosistem alam dan merugikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan.

Kawasan konservasi seperti Taman Nasional dan Taman Hutan Raya, seperti melansir laman resmi kemenparekraf, adalah destinasi alam terbuka yang banyak diminati sebagai latar pengambilan gambar.

Namun hatrus diingat jika kawasan konservasi tidak boleh sembarangan dimasuki pengunjung. Ada aturan yang perlu diperhatikan, guna menjaga kelestarian sumber daya alam di kawasan konservasi.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memotret di alam terbuka:

  • Pilih dan survei lokasi foto

Memilih dan melakukan survei merupakan salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan seorang fotografer. Apalagi jika sahabat kontenkalteng berencana memiliki alam terbuka yang masuk dalam kawasan konservasi alam.

Paling tidak  kamu harus mendapatkan informasi tentang lokasi wisata yang dituju. Baik itu tentang jam buka lokasi wisata, hingga aturan yang berlaku di kawasan tersebut

  • Urus perizinan dengan pihak pengelola

Seorang fotografer wajib hukumnya untuk mengurus perizinan dengan pihak pengelola kawasan wisata. Kalau berencana memotret di kawasan perlindungan, Sobat Parekraf harus mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang berlaku.

  • Gunakan properti yang aman

Demi menjaga alam yang masih terjaga sangat baik, Sobat Parekraf diwajibkan membawa dan menggunakan properti yang aman dan ramah lingkungan. Hindari menyalakan api unggun, kembang api atau flare sebagai properti foto. Karena dapat memicu kebakaran yang dapat merusak ekosistem.

  • Manfaatkan digital imaging

Kamu khawatir gambar yang dihasilkan kurang menarik karena jumlah properti yang dibatasi saat mengambil gambar di destinasi wisata alam terbuka? Sebagai gantinya bisa dengan memanfaatkan teknik digital imaging untuk menghasilkan karya foto yang lebih hidup.

Digital imaging lebih dikenal sebagai tren memanipulasi foto untuk menghasilkan gambar yang tidak biasa, tapi tetap terlihat menakjubkan. Bahkan, berkat digital imaging kamu bisa menghasilkan gambar yang terlihat tidak masuk akal, menjadi indah dan memiliki nilai lebih.

Contoh Digital imaging adalah jika sahabat kontenkalteng ingin mengambil gambar seseorang di tengah perkebunan bunga yang masih sangat terjaga, tapi karena tidak memungkinkan dan sedikit merepotkan, kamu bisa memanfaatkan digital imaging untuk menggabungkan foto seseorang dengan perkebunan bunga menjadi satu. Dengan sedikit polesan, hasil digital imaging akan terlihat nyata. (OR1)