Fakta Unik Singkawang, Kota ‘Seribu Klenteng’ Simbol Kerukunan Beragama

Mesjid dan Vihara nampak berdampingan di Kota Singkawang, Kalbar (Ist)

Palangka Raya-Mendengar nama Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat, tentu yang akan terbayang banyaknya warga keturunan Tionghoa yang mendiami wilayah ini.

Baca juga: 7 Arsitektur Chinatown Paling Keren di Indonesia, Bagus Buat Posting di Instagram!

Kota ini juga dijuluki ”Seribu Klenteng” karena ada ada sekitar 704 ada klenteng, wihara, dan cetiya yang merupakan tempat persembahyangan umat Budha.

Nama Singkawang  berasal dari kata San Kew Jong, yang artinya kota di kaki gunung, tapi dekat dengan muara laut.

 Banyak julukan yang melekat di Singkawang, mulai dari Kota Amoi, Kota Seribu Kelenteng, hingga Hong Kong van Borneo.

Kota ini menjadi terkenal karena  perayaan Cap Go Meh di Singkawang seakan menjadi tradisi yang rutin digelar setiap tahunnya.


Namun ternyata masih banyak fakta menarik dan unik  mengenai kota ini seperti melansir laman resmi kemenparekraf.

Destinasi Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh di Singkawang seakan menjadi salah satu festival paling ditunggu-tunggu, dan selalu berhasil menarik perhatian para wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara.

Cap Go Meh di Singkawang biasanya diadakan untuk menutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya pada hari ke-15 setelah Imlek.

Masjid dan Wihara Berdampingan

Keberadaan Wihara Tri Dharma Bumi Raya yang berseberangan dengan Masjid Raya Singkawang, merupakan salah satu simbol kerukunan antar umat beragama di Singkawang.

Wihara dengan sebutan Pekong Toa ini sudah berumur 200-an tahun, dan selalu dijadikan salah satu pusat perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Sementara, Masjid Raya Singkawang sudah berdiri sejak 1885, lalu dipugar lagi pada 1936. Uniknya, bangunan ini termasuk termasuk masjid terbesar di Kota Singkawang.

Kerukunan Beragama

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Pada 2018, Kota Singkawang dinobatkan sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia oleh Setara Institute.

Penghargaan ini karena kehidupan masyarakatnya yang harmonis dalam perbedaan. Singkawang mayoritas dihuni oleh suku Melayu, Tionghoa, dan Dayak. Meski begitu, perayaan hari besar setiap agama yang ada di Singkawang selalu meriah.

Kota Seribu Kelenteng

Fakta menarik Kota Singkawang berikutnya adalah julukan Kota Seribu Kelenteng. Hal ini tak bisa lepas dari banyaknya tempat ibadah umat Buddha yang tersebar di Singkawang. Berdasarkan data 2014, ada sekitar 704 ada klenteng, wihara, dan cetiya yang ada di Singkawang.(Dhan-OR2)