Pedagang di Pasar Wadai Ramadhan Palangka Raya Belum Familiar Gunakan QRIS

Suasana di Pasar Wadai Ramadan 1443 H Palangka Raya, Senin (4/4/2022) foto : konten Kalteng

PALANGKA RAYA - Pedagang di pasar wadai (kue) Ramadhan 1443 H di Palangka Raya,  ternyata hampir semua saat bertransaksi masih menggunakan pembayaran tunai dan belum familiar atau terbiasa menggunakan sistem pembayaran non tunai melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Baca juga: Galakkan Pemakaian QRIS di Pasar Wadai Ramadhan, BI Kalteng Beri Penghargaan Pedagang dan Pembeli

Padahal sebelumnya sejumlah instansi pemerintah seperti BI, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kota Palangka Raya dan juga perbankan di Kalteng untuk bersama-sama melakukan sosialisasi untuk menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran di Pasar Wadai.

Dari pantauan di dua  lokasi pasar wadai Ramadhan yaitu di Pasar Kahayan dan jalan AIS Nasution yang berlokasi di depan SMAN 1 Palangka, Senin (3/4/2022) kemarin,  hampir semua pedagang untuk melakukan pembayaran masih menggunakan sistem pembayaran tunai.Bahkan di lapak dagangan mereka tak terdapat stiker barcode yang biasanya digunakan saat bertransaksi menggunakan QRIS.Suasana Pasar Ramadan di Pasar Kahayan Palangka Raya (dok. KontenKalteng.com)

Siti, salah satu pedagang kue basah mengaku mereka tidak menggunakan QRIS dengan alasan  karena mereka butuh uang tunai dengan segera untuk membeli bahan baku dagangan mereka yang akan dijual keesokan harinya.

“Karena kalau menggunakan QRIS agak lambat,  padahal kami butuh uang segera untuk membeli bahan baku,”ujarnya beralasan.

Ketika ditanya apakah sudah ada sosialisasi dari pihak yang berwenang  mengenai penggunaan QRIS bagi para pedagang di pasar wadai Ramadhan, dia mengaku hal itu sudah dilakukan,”Saat kami mengambil nomor lapak dagangan kami juga diberikan sosialisasi soal menggunakan QRIS ini,”ujarnya.

Terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng,  Yura Djalins,  dalam keterangan tertulis menyebutkan,  sosialisasi ORIS untuk calon pedagang pasar wadai ramadhan  dimulai sejak Senin, 28 Maret 2022 bekerjasama dengan perbankan di Kalteng baik BPD maupun Himbara.

Adapun keuntungan yang didapat oleh pedagang maupun UMKM seperti  Pedagang terhindar dari resiko penularan virus Covid-19 karena tidak ada sentuhan dan pertukaran uang secara fisik sehingga memutus tingkat penyebaran kenaikan kasus di Palangka Raya dan membantu Pemda dalam menciptakan kondisi di masyarakat lebih aman dan terkendali.

“Pedagang tidak perlu mempersiapkan uang kembalian, selain itu  pembayaran tercatat secara digital dan Pedagang terhindar dari uang palsu,”ujarnya.

Karena itu kata Yura, untuk mendorong antusiasme masyarakat melakukan pembayaran menggunakan QRIS, Bank Indonesia memberikan penghargaan dalam bentuk program RISKAH (QRIS BERBAGI BERKAH).

“Program ini mendorong Pedagang dan Pengunjung Pasar Wadai Ramadhan menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran dengan syarat dan ketentuan berlaku Pedagang dan Pengunjung akan mendapatkan souvenir menarik,”ujarnya. (OR2)