Kepala Bappedalitbang Paparkan Isu Strategis Provinsi Kalteng di Rakorgub

Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Leonard S. Ampung (dua dari kanan) saat menghadiri Rakorgub mewakili Gubernur Kalteng di Jakarta

kontenkalteng.com , Jakarta - Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Leonard S. Ampung memaparkan isu strategis Provinsi Kalteng pada acara Rapat Koordinasi dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas (Rakorgub) Tahun 2024 bersama Gubernur Seluruh Indonesia, di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Rakor Litbang Iptek Dorong Pembangunan Di Kalteng

“Isu Strategis yang kita paparkan seperti persentase penduduk miskin (5,28%) lebih rendah dari Nasional (9,57%), menunjukkan kondisi lebih baik dari nasional; Prevalensi Stunting (Kemenkes) tahun 2022 (26,9%) lebih tinggi dari rata-rata nasional (21,6%), menunjukkan kondisi tidak lebih baik dari nasional, Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap Hunian Layak dan Terjangkau (56,49%), lebih rendah dari rata-rata nasional (60,66%), menunjukkan kondisi tidak lebih baik dari nasional dan RLS 15+ (Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas (9,07 tahun) lebih rendah dari rata-rata nasional (9,13 tahun), menunjukkan kondisi tidak lebih baik dari nasional.”jelas Leonard.

Ditambahkannya, Pemerintah Provinsi Kalteng mengharapkan dukungan dari Pemerintah Pusat berupa pembangunan infrastruktur jalan/jembatan yang akan mendorong aktivitas perekonomian, sekaligus mendukung akses kepada pelayanan kesehatan, pendikan serta sarana prasarana pelayanan umum lainnya.

“Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana kesehatan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat termasuk untuk pencegahan dan penanggulangan stunting, dan sarana prasarana Pendidikan untuk meningkatkan partisipasi sekolah serta tingkat pendidikan masyarakat.”jelasnya.

“Selain itu, juga hilirisasi produk-produk sumber daya alam (pertambangan) dan komoditas pertanian dalam arti luas untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus peningkatan kesempatan kerja yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat; serta pendidikan dan pelatihan terhadap calon tenaga kerja (masuk ke dalam angkatan kerja), sehingga dapat bersaing dan terlibat dalam kegiatan perekonomian (diterima kerja di perusahaan-perusahaan yang ada),” pungkasnya. (Sur/OR1)