Exacavator Amfibi Efektif Kurangi Potensi Banjir di Sampit

Bupati Halikinnor didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman saat memantau penggunaan ekskavator amfibi untuk normalisasi sungai di Kecamatan Baamang, Senin (8/1/2024).

kontenkalteng.com, Sampit-Terobosan Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor dalam menyiapkan exacator amfibi, terbukti efektif mengurangi potensi banjir di Sampit. Kini warga antusias meminta saluran permukiman mereka dibersihkan menggunakan alat berat yang bisa digunakan di sungai tersebut.

Baca juga: Legislator Ini Imbau Masyarakat Rutin Bersihkan Drainase Agar Terhindar Banjir

Menurut Halikinnor, permasalahan di Sampit selama ini sebagian dipicu oleh anak sungai atau saluran air yang tidak berfungsi maksimal akibat pendangkalan. Untuk itu keberadaan excavator amfibi sangat bermanfaat untuk mengeruk lumpur agar air mengalir lancar.

"Alhamdulillah dampaknya sudah dirasakan masyarakat dan mampu mengurangi potensi banjir. Saya juga minta warga untuk dengan kesadaran diri untuk membongkar jika ada bangunan yang menjorok ke tengah sungai karena itu mengambil laju air," kata Halikinnor, Senin (8/7/2024).

Halikinnor turun langsung memantau tim normalisasi sungai menggunakan exacator amfibi, salah satunya di kawasan Perumahan Wengga Metropolitan. Dia ingin memastikan semua berjalan sesuai harapan.

Exacavator amfibi ini akan terus digunakan untuk melakukan normalisasi sungai-sungai kecil di Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang. Upaya ini diharapkan bisa mengatasi banjir yang masih kerap terjadi di Sampit saat hujan deras.

Pemerintah daerah juga telah memberikan 17 excavator multifungsi untuk 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini. Alat berat itu bisa digunakan untuk perbaikan jalan, irigasi, pembukaan lahan pertanian dan lainnya di kecamatan masing-masing.

Keberadaan excavator multifungsi di setiap kecamatan tersebut juga sudah dirasakan manfaatnya. Anggaran daerah bisa dihemat ketika perbaikan jalan dan irigasi. Bahkan petani juga dimudahkan karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk sewa alat berat untuk penyiapan lahan pertanian.

"Mari kita bersama-sama merawat aset yang sudah ada ini sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama manfaatnya untuk masyarakat," pungkas Halikinnor. (Arif-OR1)