Pilpres

Ilustrasi (RRI)

JIKA pertempuran, maka inilah pekan-pekan para tim pemenangan calon presiden akan melakukan serangan besar-besaran, menaklukkan para pemilih, terpikat mereka kampanyekan dan kemudian memilih kandidat yang mereka sorongkan.

Baca juga: Gubenur Kalteng Minta Jangan Ada Keributan Saat Pilpres

Masih besar ruang para pemilik suara yang belum menentukan pilihannya. Menurut survei Kompas, sampai November lalu, 17 persen. Ruang kosong itulah yang harus diisi -dan direbut. Para calon yang belum menentukan pilihannya pada akhirnya akan menjatuhkan dua opsi: tidak memilih dan memilih “asal.” Artinya dengan referensi yang bisa jadi mereka rekam dalam otak mereka sesaat.

Tim pemenangan tidak akan bertempur dengan cara konvesional: mendatangi rumah atau memasang baliho atau spanduk yang digantung di perempatan jalan atau pohon yang justru membuat publik antipati.

Dalam pertempuran terakhir ini yang akan mereka lakukan adalah “pertempuran udara” habis-habisan melalui berbagai plat form digital: IG, Youtube, Twitter, Tiktokm Facebook,  dan lain-lain. Lebih masif, lebih seru, juga lebih kotor. Ribuan atau ratusan ribu  pasukan siber akan mengirimkan berbagai content tentang calon dan musuh calon presiden mereka untuk mempengaruhi pikiran -juga perasaan Anda- pada calon tertentu.

Anda akan kalah jika tak memiliki persiapan menghadapi gempuran masif itu. Padahal suara Anda sangat penting untuk masa depan Indonesia, negara demokrasi ini. Satu-satunya pertahanan untuk memenangkan ini adalah juga bertempur dengan perangkat sama: memakai platform digital. Masih ada waktu untuk menelusuri jejak rekam digital para calon presiden itu: pikiran mereka, ucapan mereka, pendapat mereka tentang demokrasi, pluralisme, keadilan, rakyat kecil, lingkungan hidup, energi terbarukan,  dan lain-lain. Juga lingkaran keluarga mereka -tempat mereka dibesarkan. Jejak rekam digital yang tak bisa dihapus itu akan membuat otak Anda terbuka dan menjatuhkan pilihan terbaik: tidak mempan dengan pesan-pesan kampanye bombastis yang disemburkan melalui platform digital. (Baskoro).