Membuatkan Akun Sosial Media untuk Anak, Perlukan Itu?

Ilustrasi (pexels)

Dengan pesatnya perkembangan teknologi membuat pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan jarakpun terasa semakin dekat.  Tentunya, beberapa platform sosial media membutuhkan akun supaya bisa digunakan lebih mudah.

Baca juga: Saksikan ! Pertamina SMEXPO 2021, Pameran Yang Hadirkan Ribuan Produk UMKM di Indonesia

Anak-anak kerap meminta orangtua untuk membuatkan akun media sosial pribadi mereka. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukannya, sebaiknya pertimbangkan dulu hal ini seperti melansir halodoc.com.

1.    Tunggu Hingga Anak Siap

Secara teknis, situs web dan aplikasi komersial melarang anak untuk membuat akun pribadi tanpa persetujuan orangtua melalui beberapa hal, seperti verifikasi ke nomor ponsel orangtua atau menjawab beberapa pertanyaan. Namun, ternyata anak sudah cukup mahir untuk mengantisipasi hal ini. Bahkan, beberapa telah mendapat persetujuan orangtua untuk membuat akun sendiri.

Jadi, sebaiknya ibu dan ayah menunggu hingga anak siap untuk memiliki akun sosial medianya sendiri. Bahkan, di beberapa negara memiliki aturan mengenai kepemilikan akun media sosial pada anak-anak.   Di negara-negara tertentu sosial media secara legal dapat dimiliki anak dengan izin orangtuanya ketika usianya menginjak 13 tahun . Namun, ibu bisa memutuskan untuk membuatnya menunggu lebih lama, atau bertanya pada anak apakah bisa memanfaatkan media sosial dengan cara yang tepat. 

2.    Tetapkan Aturan

Selanjutnya, tetapkan aturan dan batasan penggunaan media sosial pada anak. Ketika pertama kali mencoba mengakses medsos dengan akun pribadi, berikan arahan dan pendampingan pada anak. 

Ibu bisa turut menggunakan aplikasi tersebut dan mempelajari dengan baik bagaimana sistem keamanan platform tersebut. Pelajari pula mengenai  apa saja konten yang ditampilkan. 

Selain itu, ibu juga harus memiliki akses penuh pada akun anak dengan mengetahui nama pengguna dan kata sandi yang dibuatnya.

 Periksa akun lain yang berinteraksi dengannya secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui apakah anak berteman dengan orang asing atau tidak.

Selain itu, aturan ini juga berlaku untuk batas waktu anak berinteraksi dengan sosial media. Jangan sampai anak menjadi antisosial atau tidak produktif karena terlalu lama bermain ponsel. 

3.    Ajari Bermedsos dengan Tepat

Antusiasme anak saat bermain media sosial terkadang tidak sebanding dengan pemahamannya akan konten yang dipamerkan. Jadi, pastikan ibu mengajari anak bagaimana bermedsos dengan tepat.

 Beritahukan pada anak foto atau video seperti apa yang bisa dibagikan atau sebaiknya tidak dipamerkan kepada orang lain.

Karena itu Semua kembali pada bagaimana kebijakan setiap orangtua. Namun, sebaiknya ibu tidak melakukannya hingga anak siap. Biarkan ia membuat sendiri akun pribadinya, tentunya dengan berbagai pertimbangan (OR2)