Polisi Sebut Selama Arus Mudik Lebaran 2024 Ada 7 Orang Tewas

Ilustrasi (foto : kontenkalteng.com)

kontenkalteng.com,Palangka Raya - Operasi Ketupat Telabang 2024 yang digelar selama dua pekan belakangan ini telah resmi dinyatakan berhenti. Sebelumnya kegiatan itu berlangsung sejak 4 April hingga 16 April 2024.

Baca juga: Puncak Arus Balik di Kalteng, 118 Orang Pemudik Tiba di Pelabuhan Bahaur

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto menyampaikan, operasi ketupat ini merupakan operasi untuk melayani program arus mudik dan arus balik kepada masyarakat dalam momen lebaran Idul Fitri 1445 H.

“Dari hasil analisa dan evaluasi (Anev) yang telah kami lakukan, dimana adanya terjadi penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas dan kerawanan Kamtibmas di wilayah hukum Polda Kalteng,” katanya, Rabu (17/4/2024).

Lanjutnya, minimnya angka kecelakaan pada operasi kali ini diperoleh dari hasil kerja keras para personel Ops Ketupat Telabang 2024 yang dengan masif memberikan sosialisasi dan pemetaan pada daerah rawan laka lantas. 

“Untuk angka kecelakaan sendiri, tercatat 25 kejadian dengan 7 korban jiwa di tahun 2024. Sedangkan pada periode 2023 terjadi 39 kejadian dengan sembilan korban jiwa," urainya.

Jenderal bintang dua ini menyebutkan, penurunan angka kecelakaan juga didorong oleh kepatuhan masyarakat yang cukup tinggi dalam berkendara dan menaati rambu lalu lintas, khususnya dalam pelaksanaan arus mudik ataupun arus balik. 

Kemudian terkait penindakan pelanggaran lalu lintas, Polda Kalteng dan Polres jajaran telah memberikan penindakan berupa tilang melalui ETLE sebanyak 20 kali dan teguran humanis sebanyak 4.032 kali, selama Operasi Ketupat Telabang berlangsung. 

"Melalui teguran yang diberikan, diharap pelanggar tidak mengulangi perbuatannya. Karena kecelakaan diawali dari pelanggaran," ungkapnya. 

Terkait data kamtibmas yang juga tercatat mengalami penurunan diangka 25 persen dari tahun 2023 lalu. Untuk penurunan data kamtibmas tersebut, dinilai dari turunnya kasus kejahatan konvesional di tahun 2023 sebanyak 106 kasus dan tahun 2024 sebanyak 80 kasus.

Selanjutnya, untuk kejahatan transional juga mengalami penurunan mencapai 71 persen, dari total tujuh kasus di tahun 2023 dan dua kasus di tahun 2024.

"Dengan berakhirnya Ops Ketupat ini, kami berharap kejadian laka lantas dan kejahatan kamtibmas dapat semakin menurun demi terciptanya kamtibmas yang aman dan nyaman, terutama dalam perayaan Idul Fitri kedepannya," tutupnya. (RF-OR1)