Leonard S. Ampung : Diperlukan Perencanaan Alokasi Air, Efisien Dan Berkelanjutan

Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung

kontenkalteng.com , Palangka Raya - Diperlukan perencanaan alokasi air yang adil, efisien dan berkelanjutan, agar sumber daya air yang ada dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat pengguna di seluruh DAS atau wilayah Sungai.

Baca juga: Asisten Ekbang Buka Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Provinsi Kalteng Tahun 2023

Hal ini diungkapkan Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng selaku Ketua Tim Koordiansi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Mentaya-Katingan Leonard S. Ampung dalam sambutannya saat membuka kegiatan Rapat Komisi dan Sidang Pleno I TKPSDA Wilayah Sungai Mentaya-Katingan Tahun Anggaran 2024, Jumat (26/04/2024).

Dijelaskan Leonard, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan sosiol-ekonomi masyarakat akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan air, sedangkan dari segi kuantitas ketersediaan air cenderung tetap.

Hal ini akan menyebabkan air menjadi sumber konflik kepentingan yang semula hanya bersifat antar individu atau kelompok masyarakat pengguna air, dengan adanya otonomi daerah dikhawatirkan akan berpotensi meningkatkan konflik antar kabupaten/kota yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Leonard juga mengungkapkan. Salah satu tujuan perencanaan alokasi air adalah untuk mengatasi krisis air tiap wilayah sungai.

“Alokasi air merupakan proses mengalokasikan air untuk berbagai jenis penggunaan menurut kuantitas, tempat, dan waktu penggunaan yang besarnya disesuaikan dengan ketersediaan air yang terdapat pada suatu wilayah sungai,” bebernya.

“Kegiatan kita selama dua hari ke depan ini dimaksudkan untuk melakukan pembahasan dan penetapan rencana alokasi air di Wilayah Sungai Mentaya-Katingan. Dengan telah disusunnya Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) Wilayah Sungai Mentaya-Katingan Tahun 2024 oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, diharapkan TKPSDA WS Mentaya-Katingan dapat memberikan pendapat, evaluasi dan rekomendasi atas rencana alokasi air sebelum ditetapkan oleh Menteri PUPR,” pungkas Leonard.(Sur/OR1)