5 Pria Bermasker Bobol Ruang TU MTSN-2 Palangka Raya, Uang Jutaan Rupiah Raib

Salah seorang guru ketika memperlihatkan laci tempat penyimpanan uang di Ruang TU yang raib digasak pencuri, Selasa (16/4/2024).

kontenkalteng.com,Palangka Raya - Ruang Tata Usaha (TU) milik Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2 Palangka Raya, Kalteng Jumat (12/4/2024) dini hari sekitar 03.00 WIB-03.40 WIB dibobol kawanan maling yang berjumlah 5 orang.

Baca juga: SDN 2 Palangka Kebobolan, Belasan CCTV Raib Dicuri

Akibatnya sekolah yang beralamat di Jalan Tjilik Riwut Km 7, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya itu harus merugi hingga puluhan juta akibatnya hilang sejumlah barang berharga dan uang tunai.

“Aksi itu pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah yang kebetulan sedang berpatroli di kawasan sekolah. Ia kemudian melihat ada sesuatu yang aneh pada ruang TU,” kata Kepala MTSN-2 Palangka Raya, Murjani , Selasa (16/4/2024).

Mengetahui kejadian itu kemudian penjaga sekolah menghubungi dan memberitahukan bahwa telah terjadi peristiwa tindak pidana pencurian di lingkungan sekolah.

“Setelah menerima kabar itu, saya kemudian mendatangi ke sekolah bersama guru-guru lainnya untuk melakukan kroscek mengenai kabar tersebut,” urainya

Dijelaskkanya, jadi menurut penjaga sekolah, ia mengecek itu pada Sabtu (13/4/2024) siang lalu. Saat itu penjaga sekolah melihat bahwa ruang TU ini seperti telah didobrak dan dibongkar secara paksa.

“Untuk memastikan kejadian itu, kami segera melihat rekaman CCTV. Dari situ terlihat ada sekitar sejumlah terduga pelaku berjaket masuk ke dalam lingkungan sekolah dengan memanjat tembok bagian depan sebelah kiri,” sebutnya.

Setelah dilakukan pengecekan terkait barang apa saja yang hilang. Setelah di data, ternyata yang hilang adalah uang tunai sekitar Rp 600 ribu yang berada di dalam laci ruang TU, satu unit laptop dan sembilan unit CCTV yang terpasang di sejumlah titik.

“Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Mapolresta Palangka Raya beserta menyerahkan barang bukti. Kalau dari rekaman kamera pengawas itu, aksi ini dilakukan oleh sekitar lima orang pria berkisar antar umur dari 16-30 tahun. Sejauh ini kami tidak ada yang mengenali wajahnya karena menggunakan jaket serta masker,” tegasnya.

Ini menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk kedepannya agar meningkatkan keamanan sekolah. Kemudian pihaknya juga akan lebih mewaspadai dengan hal-hal yang mungkin tidak terpirakan terjadi.

“Kerugiannya jika total mungkin ada sekitar 10 juta. Namun itu belum jumlah pasti, pasalnya CCTV ini merupakan pengadaan dari negara menggunakan dana APBN,” pungkasnya (RF-OR1).